Tentang FAMe

Anggota FAMe berfoto bersama anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi (tengah samping Yarmen Dinamika) usai mengisi kelas di Aula BNPB Aceh pada Maret 2018. | Foto dok Hayatullah Pasee.

Forum Aceh Menulis (FAMe) terbentuk pada pertengahan 2017 dan dideklarasikan pada Rabu, 9 Agustus 2017 di Museum Aceh oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs. Reza Fahlevy, M. Si.

Komunitas ini digagas oleh Yarmen Dinamika, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, bersama sejumlah anak muda kreatif dari berbagai daerah di Aceh.

Cikal bakal lahirnya FAMe berawal dari Komunitas Barat Selatan (Barsela) Menulis yang diinisiasi oleh beberapa anak muda asal barat selatan Aceh. Komunitas ini saat ini dikomandoi oleh Riri Istafa Najmi selaku koordinator dan Yarmen Dinamika sebagai pembina.

Sebagai sebuah komunitas literasi, tujuan FAMe sederhana saja, yaitu ingin menjadi virus yang menularkan dan menyebarkan semangat literasi, sebuah aktivitas yang erat kaitannya dengan kegiatan menulis, membaca, dan perbukuan.

Harapan besarnya tentu saja agar gerakan ini bisa ambil peran dalam meningkatkan minat baca dan menulis masyarakat Aceh, yang sejalan lurus dengan meningkatnya kecerdasan intelektual masyarakat.

Kabar bahagianya, kehadiran komunitas ini disambut baik oleh berbagai kalangan. Sambutan itu kini berwujud dengan hadirnya sejumlah chapter FAMe di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Selain di Banda Aceh yang menjadi head community, FAMe juga sudah hadir di Aceh Besar, Pidie Raya (gabungan Pidie dan Pidie Jaya), Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Jaya, dan Meulaboh.

Kegiatan utama FAMe adalah membuat kelas mingguan yang membahas berbagai topik terkait literasi. Menariknya lagi, para narasumber yang mengisi kelas-kelas FAMe adalah orang-orang yang rela mewakafkan dirinya untuk ilmu pengetahuan. Ya, mereka tidak ada yang dibayar dalam bentuk rupiah. Semoga kebaikan mereka dibalas dengan pahala berlipat oleh Allah Swt. dan menjadi amal jariyah yang tak pernah terputus.[]