Pertemuan Ke-66 Forum Aceh Menulis (FAMe)

Masjid terapung di Kota Palu yang selamat dari bencana tsunami pada akhir September 2018 @Ihan Sunrise


Salam literasi

Aceh ditakdirkan berada di jalur cincin api (ring of fire). Kondisi ini menyebabkan Aceh tergolong rawan bencana, terutama gempa bumi. Potensi gempa di Aceh pun terbilang perkasa (dahsyat), bahkan mampu memicu tsunami. Dalam 7.500 tahun terakhir, setidaknya sudah terjadi sebelas kali gempa di Aceh yang  seluruhnya dipicu oleh gempa.

Sebagai masyarakat yang mendiami wilayah rawan bencana, kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang bencana.

Minimnya literasi bencana telah menyebabkan munculnya korban jiwa yang cukup besar ketika peristiwa bencana terjadi. Bisa dilihat ketika gempa dan tsunami mahadahsyat terjadi di Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004 silam.

Sejak saat itu, program-program mitigasi bencana terus digalakkan dengan harapan masyarakat yang “melek” bencana terus bertambah. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan memperbanyak literatur kebencanaan. Baru-baru ini Badan Penanggulangan Bencana Aceh baru saja menerbitkan buku berjudul Buku Smong Purba  sebagai upaya mitigasi bencana melalui ranah literasi.

Salah satu peneliti Aceh, Dr. Alfi Rahman, M.Si secara khusus meneliti tentang tsunami yang erat kaitannya dengan kearifan lokal di Pulau Simeulue dan Singkil. Dua daerah ini masing-masing menyumbang kosakata smong dan gloro untuk merepresentasikan peristiwa tsunami.

Peristiwa tsunami besar yang pernah terjadi di Pulau Simeulue di masa lalu terus digaungkan hingga kini melalui tradisi lisan, nandong. Hal ini menjadi kearifan lokal yang patut dipertahankan sebagai warisan intelektual di bidang mitigasi bencana.

Dr. Alfi yang menyelesaikan S2 di Magister Ilmu Kebencanaan Unsyiah dan S3 di Jepang memiliki segudang pengalaman dalam hal menulis tema kebencanaan. FAMe sebagai salah satu gerakan literasi di Aceh harus aktif berkontribusi dalam memaksimalkan kampanye mitigasi bencana melalui literasi. Karena itu, pada pertemuan kali ini FAMe akan menghadirkan Dr. Alfi Rahman.

Pertemuan ke-65 FAMe insyaallah akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu, 13 Maret 2019
Waktu : Pukul 14.00-16.30 WIB
Tempat         : Aula Dinas Arpus Aceh (Jl. T. Nyak Arief, samping kiri Asrama Haji Banda Aceh).
Tema : Sharing Pengetahuan dan Pengalaman dari Kejadian Smong Simeulue (1907), Tsunami Aceh (2004), dan Tohoku, Jepang (2011)
Pemateri                 : Dr. Alfi Rahman, M.Si (Dosen FISIP Unsyiah dan Peneliti Tsunami Disaster and Mitigation Research Center Unsyiah)
Moderator               : Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia

Bagi rekan-rekan yang tertarik langsung saja hadir pada hari H.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama