Teknik Menulis dan Menggali Sumber Inspirasi Bersama Dr. Wildan

Notula            : Pertemuan Ke-5
Notulis           : Cut Januarita
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Agustus 2017
Topik              : Menggali Sumber Inspirasi dan Teknik Menulis

Pemateri        : Dr. Wildan, M. Pd
(Pertemuan V) Menggali Sumber Inspirasi dan Teknik Menulis Bersama Dr. Wildan, M. Pd
Menggali Ide

Ada 8 point kesantunan bahasa karya tulis: pretes, ragam bahasa, karya ilmiah, kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, kesantunan ejaan serta kesantunan format/konvensi. Mengarang artinya menata. Siapa saja boleh menjadi pengarang atau peneliti. Contohnya, Prof. Ali Hasyimy, tidak menyelesaikan studi beliau S1 tapi dapat memimpin berbagai jabatan penting di Aceh.
Orang dahulu tidak dapat menulis hikayat tapi dapat mentransfer hikayat. Mengarang ibarat menjadi bos, mampu memerintah diri sendiri. Bersegeralah tidur malam, bersegeralah bangun pagi lebih awal. Kita dapat memanfaatkan pagi untuk manajemen menulis secara teratur. Modal menulis, ya membaca.

Membaca ibarat orang beriman. Itu perintah Tuhan yang mengajarkan dengan kalam. Mengingat Indonesia memiliki 500 penerbit terkemuka, jadikan ini lahan garapan Anda! Banyak lahan tersebut yang bisa dimanfaatkan mulai dari media offline, online, dan lain sebagainya.



Menulis ibarat lahan dakwah dan juga lahan sebagai bercocok tanam. Dalam proses menulis, ada 4 tahapan penulisan yaitu: persiapan, pengendapan, pelahiran, dan revisi.Tahap persiapan memerlukan bank ide dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kendala menulis, dapat ditinjau dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain-lain.


Pengalaman jadi salah satu tahapan dari proses menulis, ada pengalaman langsung dengan cara mengalami sendiri dan pengalaman tidak langsung. Proses ini dapat dilakukan lewat bacaan, saksi mata, wawancara, observasi, mimpi serta bertualang. Bisa saja di dari warung pojok, pasar ikan, belantara, tengah laut, dan angkasa. 


Ide dari diri. Sesuatu kita tulis, kitalah yang mencincang. 
Menulis harus disiplin. Seperti teman Pak Wildan yang beragama Kristen Orthodox. Setiap pagi wajib menulis 7 halaman dengan tulisan tangan. Jika 1 hari ia tidak menulis, maka tulisan akan dirapel. Kulit jari tangannya pun sudah tidak bagus sebab keasyikan memegang pena. Jerih payah itu terbalaskan karena hasil tulisan tangannya mampu dibukukan oleh penerbit.

Mendisiplinkan diri dengan mencari ilmu, mengingat ilmu itu sangat luas dan membantu Anda untuk menulis. Adanya ilmu mampu memudahkan Anda mendapatkan ide.

Proses pencarian ide bebas, tidak harus secara formil. Kerangka karangan itu milik kita dan ide dapat dimasukkan dalam kalimat topik. Setiap topik kemudian dijadikan paragraf.

Dalam proses menulis, ide tetap dikedepankan dalam menulis fiksi. Silakan tuangkan dalam bentuk narasi hingga menjadi sebuah karya yang dinikmati pembaca.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama