14 Rahasia Menjadi Penulis Berbobot

Notula             : Pertemuan Ke-6
Notulis             : Hayatullah Pasee
Hari/Tanggal   : Rabu, 06 September 2017
Topik                : 14 Rahasia Menjadi Penulis Berbobot
Pemateri          : Yarmen Dinamika 
14 Rahasia Menjadi Penulis Berbobot

Menjadi seorang penulis yang hebat butuh proses dan usaha yang besar. Ada begitu banyak cara yang dapat ditempuh, salah satunya menurut penulis dan editor terkemuka asal Amerika Serikat, Roy Peter Clark.

Ia meneliti beberapa tulisan yang pernah memenangi lomba dan penghargaan untuk menemukan bagaimana menulis yang baik dan benar. Dari hasil penelitiannya, Roy menyimpulkan 14 rahasia menjadi penulis yang berbobot. Apakah itu, berikut ini ulasannya.

1. Penulis yang baik melihat dunia ini bagai laboratorium jurnalismenya
Ibarat sebuah gudang dengan selaksa aksara, kualitas tulisan ditentukan oleh empat hal yaitu bahan, ide, bahasa, dan teknik. ‎Kita pasti tahu tentang Teori Maslow tentang Piramida Kehidupan Manusia yaitu pertama basicned seperti sandang, pangan, dan papan. Setelah itu di tahap sekunder, misalnya seorang tanpa jam tangan tetap hidup, hanya saja tidak tepat waktu.

Teori Mashlow
Selanjutnya ialah safety (keamanan), selanjut esteem (pengakuan) setiap orang ingin diakui, cara mengaktualisasi dirinya banyak cara. Yang penting ingin diberi ruang dan apresiasi. Terakhir save existency mereka tidak perlu lagi kebutuhan ekonomi tetapi butuh kekuasaan. Kesimpulannya ketika manusia tidak memenuhi itu semua maka ini bahan bagi semua penulis‎.

2. Penulis yang baik mampu menemukan dan mengembangkan ceritanya sendiri
Mereka para penulis menggali berita dan mengeksposkannya. Selain itu penulis juga bekerja sama dengan editor yang baik pula untuk meminta pendapat apakah yang mau ditulis sudah pernah ditulis sebelumnya atau tidak. Jika pun mau ditulis lagi, mereka akan melihat sudut pandang yang berbeda.

3. Penulis yang baik adalah pengumpul informasi yang lahap
Penulis mencatat dan mengingat semua yang mereka dapat, tetapi menyeleksi informasi yang bermutu. Informasi yang kita kumpulkan tadi dan menempatkan sesuai kebutuhan ketika kita menulis. 

Penulis akan menggunakan setiap bahan yang berhasil dilahap tadi sesuatu kebutuhan nantinya. Miskin ide ialah sesuatu yang tidak ada di dalam kamus penulis. Mereka tidak mau keliru atas hasil karya tulis yang kemudian akan dilepas kepada pembaca.

Sebagai ilustrasi, seseorang diberikan uang sebesar Rp1 juta untuk dibelanjakan. Setiap orang harus menghabiskan dengan belanja apa pun. Masing-masing pulang dengan satu keranjang belanja. Maka sampai ke rumah, barang yang dibeli tersebut ditempatkan di tempat yang sesuai misalnya, sayur diletakkan di kulkas dapur, pasta gigi di kamar mandi, hingga barang-barang lainnya.

Begitu pula informasi yang kita kumpulkan tadi dan menempatkan sesuai kebutuhan ketika kita menulis. 

4. Penulis yang baik banyak menghabiskan waktu untuk menulis kalimat pertama
Dalam sebuah penelitian, pembaca hanya membutuhkan lima detik pertama membaca pembuka tulisan untuk menentukan dia betah atau tidak. Dalam lead pertama harus memiliki daya pikat. Penulis piawai harus membuka tulisan dengan kata-kata yang memesona. Sebaik-baiknya lead tidak lebih dari dua kalimat yang setiap kalimat maksimal 17 kata.

Total lead tidak lebih dari 35 kata. Sebuah kabar yang disampaikan itu tidak mungkin pada lead semua 5 W+1 H, tapi cerdaslah dalam memilih 3 unsur dari 6 komponen tersebut. Rumus bagi pembaca mendapatkan informasi itu pada lead pertama. Lead itu beranda. Lead itu daya tarik bagi pembaca. Sebaik-baiknya tulisan itu senada mulai dari lead menarik hingga ke akhir tulisan.

Kemampuan menulis Anda diuji dengan benar dengan mampu memikat pembaca hingga alinea terakhir tulisan Anda. Bila Anda berhasil, berarti Anda sudah berhasil menggiring pembaca sesuai pikiran penulis.

5. Penulis yang baik membenamkan diri dalam ceritanya 
Mereka hidup, bernapas, dan bermimpi bersama ceritanya
Itulah konsep yang harus dibawa oleh penulis. Berkonsultasi dengan editor hanya mencari arah baru atau informasi segar dalam karyanya. Hal ini sama saja menghadirkan pembacanya ke dalam ceritanya. 

Setiap kata dan alur cerita mampu didalami lebih oleh pembaca dan seakan-akan ia merasakan, masuk dan menikmati setiap cerita tersebut.

6. Penulis yang baik ialah pekerja yang tekun bukan yang tergesa-gesa
Menjadi penulis harus tekun dan teliti akan hasil yang ia kerjakan, jangan sampai tergesa-gesa atau menunda-nunda pekerjaannya. Walaupun banyak dari penulis mengerjakan karya tulisnya hingga masa tenggat. Tetap saja penulis telah mengukur kemampuan yang ia miliki tepat sesuai dengan masa tenggatnya.

7. Penulis yang baik mengerti mengorganisasikan bahan tulisan
Penulis kawakkan selalu mengandalkan arsip dari pusat data sebagai informasi utama. Sehingga apa yang ditulis mampu dipertanggungjawabkan sebagai data yang konkret. Ia tidak mau menerka-nerka apa yang ia tulis dan nantinya jadi hal yang menyimpang sesuai data.

Sebagian penulis mempunyai kebiasaan yang unik. Ada yang kebiasaannya sebelum menulis harus main video game, merokok, atau berolahraga terlebih dahulu.

8. Penulis yang baik senang menulis ulang tulisannya
Penulis yang baik selalu menulis ulang apa yang telah ia tulis sebagai bahan koreksi. Ia merasa bukan yang salah memperbaiki baik menambahkan atau mengurangi apa yang telah dituliskan sebelumnya. 

Metode ini dinamakan swasunting, dan ia harus menyesuaikan seberapa banyak dan tebal menjadi seminim mungkin. Namun padat tanpa berbelit-belit ide setiap paragraf dengan paragraf berikutnya.

9. Penulis yang baik selalu lebih percaya kepada kupingnya daripada matanya
Itulah sebab banyak penulis yang komat-kamit ketika membaca tulisan yang ia tulis. Cara ini mampu berguna untuk mengetahui kesalahan dalam tulisan yang tidak bisa terdeteksi dengan mata namun bacaan yang didengarkan oleh telinga.

Cara ini baik Anda praktekkan atas tulisan yang ditulis sebelum diberikan kepada editor. Serta sebagai swasunting yang manjur tentunya. Itulah sebab banyak penulis yang komat-kamit ketika menulis. 

10. Penulis yang baik senang bercerita
Penulis sering sekali bercerita atas pengalaman yang ia peroleh melalui berbagai sudut pandang dan ending berbeda. Tujuannya ialah menghasilkan hasil yang berbeda dan digemari pembaca tentunya. Mereka selalu mencari sudut pandang kemanusiaan (human interest) daripada fokus 5 W+1 H untuk melukiskan suasana dari kronologi yang menarik.

Makanya jangan heran, salah satu kemampuan membaca dan menulis yang sama baik. Penulis punya kemampuan ketiga bernama pembawa cerita yang menawan.

11. Penulis yang baik menulis untuk memuaskan dirinya
Setiap penulis merasa puas dengan apa yang ia tulis dan bagi penulis profesional, mereka mempunyai standar tinggi sekaligus memenuhi suatu transaksi antara penulis dan pembaca. Cara ini dilakukan agar segala ide yang ada di pikiran mereka mampu tersampaikan kepada pembaca seutuhnya.

12. Penulis yang baik mencoba berbagai kemungkinan dalam tulisan
Mereka senang dengan kejutan dan pendekatan yang tak biasa dari suatu cerita. Ia mampu memberikan daya kejut pada setiap pembaca saat membaca tulisan dan membuat pembaca menghabiskan hingga paragraf terakhir.

Ia dilakukan sebagai segala kemungkinan yang ia coba hingga timbul kemungkinan terbaik yang penulis coba. Seperti kasus tsunami banyak tanda-tanda alam sebelum terjadi gempa besar, bangau tak lagi pulang.

13. Penulis yang baik ialah pembaca seumur hidup
Mereka suka mengandalkan referensi pertama jurnal, buku, baru film-film. Selain itu mampu memberikan imajinasi dari berbagai media baca atau tontonan yang tersedia. Setiap tulisan butuh beberapa bahan bacaan yang tidak kalah banyak sebagai ramuan informasi untuk tulisan.

Ide bisa datang dari mana saja dan juga untuk menambah nutrisi pada otak hingga mampu melahirkan karya berikutnya.

14. Penulis yang baik suka menulis panjang 
Cara ini dilakukan seorang penulis yang baik sehingga ia mampu menjabarkan ide dan informasi hingga se-detail mungkin agar tulisan mereka terlihat sempurna, rapat hubungan antar paragraf sehingga sulit dipotong dari bawah.

Dengan tulisan yang panjang akan lahir tulisan besar seperti jurnal, buku, dan bahkan novel. Itulah manfaat melatih menulis panjang sekaligus melatih pengalaman lebih baik dari waktu ke waktu.

Kesimpulan yang didapatkan untuk menjadi seorang yang berbobot yaitu:
a) Semua orang bisa jadi penulis asal mau berlatih.
b) Jiwa dan pikiran harus terisi penuh pengalaman dan lapangan.
c) Berlatih menulis adalah jalan tol menjadi penulis.‎

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama